Satu per satu armada bis malam mulai perlahan menghilang dari terminal tirtonadi. Beranjak pergi menuju Ibu Kota mengantarkan para penumpang, raut wajah para kru yang bertugas terlihat bahagia karena okupansi penumpang hari itu sangat penuh dan bangku cadangan juga terjual. Langkah gontai mengiringi ku ke sebuah loket bertuliskan “Safari Dharma Raya” yang melayani jurusan Solo – Kebayoran Lama, Jakarta, secarik tiket nostalgia ku akan tebus untuk perjalanan hari ini. Entah berapapun harganya atau dapat tempat duduk yang mana tak berpengaruh bagiku, hanya satu tujuanku saat itu yaitu segera beranjak dari kota Solo. Kota yang penuh kenangan, kota penuh cinta dan duka serta air mata, meninggalkan yang perlu ditinggalkan.
Delapan tahun memperjuangkan orang yang salah, sambil berjalan sambil sedikit meneteskan air mata, air mata perpisahan dan lagu dari Sheila On 7 berjudul “Lihat, Dengar, Rasakan” terdengar dari earphone yang ku pakai. Petugas loket menginfokan jika kursi yang kosong hanya nomor 7A paling belakang, dan itu tidak masalah bagiku.
Sambil menunggu armada yang akan mengantaku, ku amati awan hitam di langit dan aku menerawang jauh. Teringat kejadian dalam hubungan cintaku dengannya, seorang gadis manis dari Fakultas Kedokteran yang kini sedang menempuh Internship program untuk meraih gelar dokter.
Prahara yang bernama perselisihan serta kesalahpahaman yang sudah tercipta membuat aku kelu dan terdiam tak berdaya. Hanya sedikit yang aku ucapkan, sebuah pertanyaan tentang laki-laki itu. Seorang laki-laki yang hadir bagai pencuri di waktu malam hari yang membuat hidupku serta kisah percintaanku berubah.
Hari itu B 7788 SAA berbalut body Morodadi Prima merupakan ujung tombak dari PO Safari Dhama Raya yang melayani jalur Mateseh – Kebayoran lama, mengusung kelas Executive Class seat 2-2 RS Toilet. Berbekal mesin handal dari Mercedes Benz XBC 1521 4 silinder, unit ini yang akan menemani perjalanan ku kembali ke kota rantau.
Entah sudah tak terhitung berapa kali setiap perjalananku waktu itu menggunakan armada B 7788 SAA atau B 7168 SAA untuk bertemu dengan pujaan hati yang sekarang telah pergi dengan yang lain. Dengan permisi ku ucapkan salam kepada para kru yang bertugas saat itu. Sepanjang perjalanan rintik hujan menemani, seakan kembali menghadirkan kembali kenangan yang telah pergi.
Jok B 7788 SAA bermerk HAI dari Rimba Kencana, merupakan tempat yang cocok saat ini untuk sejenak melepaskan penat dan kesedihan. Gerimis yang perlahan menjadi hujan seakan menjadi teman terbaik untuk berbagi cerita cinta, bulir air hujan yang turun menyiratkan dan memberi semangat jika aku mempunyai bahu yang kuat serta punggung yang kokoh untuk menampung apapun seberat kisahku.
Bisikan suara mesin 4 silinder segaris OM 924 LA Euro 3 dan berkapasitas 4800 cc dengan engine management system dari Mercedes Benz seperti mengatakan perjuangkan kembali yang baru dengan apa yang perlu kamu perjuangkan. Raungan mesin bertansmisi MB G85-6/70-073 manual 6-percepatan maju, satu mundur seakaan mengatakan bukalah lembaran baru dengan keindahan jiwa, balutlah dengan kejujuran diantara hubungan kalian kelak.
Suspensi Pegas daun dengan peredam kejut dan stabilizer, menambah dekapanku ke selimut tebal sebagai fasilitas armada PO Safari Dharma Raya. Mercedes Benz dengan daya maksimum yang dihasilkan 133 kW (210 HP) pada 2.200 rpm, bisikan dari blower AC merk Denso seakan mengatakan “cintailah dia dengan sederhana, maka dia akan mencintaimu dengan sederhana. Cinta merupakan sebuah kekuatan bagi jiwa, modal utama bagi jiwa untuk memulai dan membuka lembaran hati yang baru untuk sepasang insan”.
Tak sengaja Torsi Maksimum dari Mercedes Benz XBC OH 1521 E-III ini mencapai maksimal 740 Nm pada 1.480-1600 rpm seakan menyiratkan “Hati yang riang pasti membuat jiwa senang, jiwa senang membuat cinta menang, dengan cinta yang baru jiwa raga akan sentosa. SUDAHI SEDIHMU DAN BUKA LEMBARAN BARU WAHAI ANAK MUDA”
Terima Kasih Safari Dharma Raya, Terima kasih B 7788 SAA dan B 7168 SAA telah menjadi bagian dari kehidupanku. Beristirahatlah dengan tenang wahai SAA Genk, akan selalu ku nantikan kebangkitanmu dari tidur panjang ini.
