SUKOHARJO – Tim Pengabdian Masyarakat Persyarikatan/AUM/Desa Binaan Universitas Muhammadiyah Surakarta (P2AD UMS) yang terdiri dari 6 dosen dan 10 mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) telah melakukanpendampingan implementasi Keseragaman Pencatatan dan Pengelolaan Keuangan kepada Bendahara PAUD/TK ABA Kartasura,
Penulis : ditulis kembali Eko Prasetyo (alexa IT com)
caption foto : istimewa
"Kegiatan tersebut bertujuan untuk memudahkan Bendahara dalam melakukan pencatatan dan pengelolaan keuangan sehingga tata kelola keuangannya transparan dan akuntabel. Program pengabdian masyarakat ini terlaksana berkat adanya kerjasamaantara Tim P2AD UMS dengan Majelis Pendidikan Dasar dan Menengah Kartasura (Majelis Dikdasmen) Kartasura dan IGABA Kartasura," ungkap
Ketua Tim PelaksanaP2AD UMS, Dra Rina Trisnawati MSi.Ak.Ph.D menjelaskan, kegiatan pendampingan merupakan sumbangan nyata yang dihasilkan oleh Tim P2AD UMS kepada PCA kartasura khususnya bagi PAUD/TKABA di Kartasura. “Melalui edukasidan pendampingan implementasi keseragaman pencatatan dan pengelolaan keuangandiharapkan mampu menciptakan akuntabilitias dan transparansi tata kelola keuangan yang baik." kata Rina Trisnawati.
Memasuki jalannya kegiatan, terlihat para peserta pendampingan mengikuti rangkaian acara dengan antusiasme tinggi. Kegiatan dimulai dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya, Sang Surya, Mars Aisyiah dan Mars IGABA. Selanjutnya dilakukan tilawah Al Qur`an yang diikuti oleh seluruh peserta. Sambutan dilakukan oleh ketua PCA Kartasura, Ibu Dra Titik Asmawati SE. MSi, dilanjutkan oleh ketua IGABA Kartasura, ibu Dra Muntamah,S.Pd
Pada sesi inti kegiatan yaknipendampingan pencatatan dan pengelolaan keuangan, para peserta pendampingan yang berjumlah total 19 peserta dibagi menjadiempat kelompok. Masing-masing kelompok didampingi oleh satu dosen dan dua mahasiswa yang bertugas sebagai fasilitator untuk membantu dalam jalannya proses pendampingan. Setelah di bagi ke dalam empat kelompok, para peserta diberikan panduan berupa modul pencatatan keuangan berbasis manual dan Microsoft Excel. Peserta diberi waktu untuk saling berdiskusi dengan fasilitator baik dosen maupun mahasiswa untukmendapatkan penjelasan lebih rinci terkait dengan pencatatan transaksi keuangan sesuai dengan modul yang dibagikan. Selesaiberdiskusi dan tanya jawab, dua peserta pendampingan diminta untuk memberikan tanggapannya terkait diselenggarakannya kegiatan pendampingan penyusunan ini. Kedua peserta tersebut adalah Ika Agustini dan Saraswati Purwaningsih. Menurut Ika Agustini, kegiatan pendampingan dapat membuat peserta lebih mudah dalam melakukan rekapitulasi kas masuk dan kas keluar. “Denganadanya pendampingan yang diadakan Tim P2AD UMS, kita sangat terbantu dan lebih dipermudah lagi dalam mencatat uang masuk dan keluar sesuai pos rutin dan tidak rutin,” kata Ika. Sementara Saraswati menyampaikan, kegiatan pendampingan ini dapat membantu dalam membuat laporan keuangan, terutama terkait penggunaan dana BOP (Bantuan Operasional Sekolah). “Pendampingan ini membantu saya untuk lebih mudah melakukan penyusunan laporan BOP yang transaksinya banyak sekali,” jelas Saraswati Purwaningsih.
Berdasarkan temuan dilapangan, secara administrasi, PAUD/TK ABA sebenarnya telah memiliki pembukuanpemasukan maupun pengeluaran. Namun, secara keseragaman (uniformity) Tim P2AD UMS masih menemukan adanya perbedaan cara pencatatan sehingga secara representatif faithfulness menjadi beragam. Dampaknya, informasi dari data yang beragam tersebut membuat sulit untuk ditelusur. Maka dari itu, perlu adanyasuatu format pencatatan yang sama yang akan digunakan sebagai standar baku pencatatan dan pengelolaan keuangan PAUD/TK ABA Kartasura.
Format keseragaman dalam pencatatan transaksi keuangan, dibuat dalam bentuk sederhana dan mudah dimengerti. Modul terbagi menjadi 4 bagian yaitu modul 1 berisi pencatatan dana Pendidikan dan Pengembangan. Modul 2 berisi pencatatan dana SPP. Modul 3 berisi pencatatan dana dari Donatur dan modul 4 berisi pencatatan dana BOS/BOP. Pendampingan dilakukan dengan melatih bendahara mengelompokkan bukti berdasarkan aktivitas. Kemudian aktivitas dana masuk dan keluar dicatat ke modul yang sesuai. Terakhir dibuat rekapitulasi terhadap seluruh dana yang sudah dikelompokkan. Jika hal itu bisa berjalan dengan baik, harapannya, bendahara mampu mengimplementasikan denganmudah sehingga informasi keuangan menjadi lebih transparan dan akuntabel.