Menyambut KUHAP Baru : Optimisme Advokat di Tengah Tantangan Implementasi

Wandi Ichsan Prambudi, SH

Konsultan hukum dan pengacara litigasi dan Non litigasi

Sebagai advokat yang aktif dalam penegakan hukum, saya menyambut pengesahan KUHAP baru sebagai momentum reformasi krusial. Reformasi ini membuka peluang besar bagi pembelaan hukum (advokat) untuk hadir lebih awal—bahkan sejak tahap penyelidikan—serta memperkuat perlindungan profesi advokat melalui klausul imunitas. 

Namun, antusiasme ini harus diimbangi dengan kewaspadaan kritis. Ada sejumlah isu substansial yang belum sepenuhnya diselesaikan:

Pengawasan Terhadap Kekuasaan Penyidik

Meski KUHAP baru menjanjikan modernisasi prosedural, menurut analisis ICJR masih terdapat kekhawatiran bahwa tidak semua tindakan paksa aparat mendapat pengawasan yudisial.

 Tanpa check and balances, penguatan kewenangan penyidik bisa berisiko disalahgunakan.

Batasan Hak dan Kewajiban Advokat

Dalam draf RUU KUHAP, memang ada penguatan peran advokat, tetapi masih diperlukan kejelasan tentang limitasi hak dan kewajiban advokat dalam berkomunikasi, memberi pendapat publik, atau melakukan keberatan terhadap penyidik. 

Berkas DPR

Tantangan Implementasi Praktis

Perubahan hukum tidak cukup di atas kertas — advokat, terutama di daerah, harus dipersiapkan untuk mengemban peran baru ini (pendampingan awal, hadir di ruang penyelidikan, menegosiasi restorative justice). Tanpa dukungan organisasi profesi dan pelatihan, semangat reforma bisa kehilangan tenaga di lapangan.

Aspirasi HAM vs Keamanan Negara

Ada keseimbangan rapuh antara memberikan hak lebih besar kepada pembela hukum (hak asasi) dan menjaga efektivitas aparat dalam mencegah kejahatan serius. Kritik publik menyebut bahwa beberapa ketentuan draf KUHAP bisa melemahkan pengawasan terhadap tindakan aparat. 

Kesimpulan:

KUHAP baru adalah lompatan penting menuju sistem peradilan pidana yang lebih adil dan modern. Sebagai advokat, saya melihat ini sebagai kesempatan untuk memperkuat voice pembelaan (defense) dan menegakkan due process. Namun, perjuangan belum usai: kita harus terus mengawal implementasi KUHAP agar norma baik tidak menjadi panggung retorika belaka. Reformasi harus diwujudkan secara nyata, bukan sekadar formalitas.

Profil Kantor Advokat dan Konsultan Hukum WIP dan Rekan

• Nama Usaha: Kantor Advokat dan Konsultan Hukum WIP dan Rekan

• Bidang Usaha: Konsultan hukum, pengacara litigasi dan non-litigasi

• Nama Pemilik: Wandi Ichsan Prambudi, S.H.

• Tahun Berdiri: 2025

• Alamat Usaha:
  Komplek Bumi Landasan Ulin, Jalan Rama-Rama No. 9 RT 35,
  Kelurahan Landasan Ulin, Kecamatan Guntung Manggis,
  Kota Banjarbaru, Kalimantan Selatan

• No. Telepon: 0811510195

• Medsos: Wandi.I.Prambudi

• Keunggulan: Spesialis hukum korporasi dengan pendekatan strategis

• Slogan: Perlindungan hukum yang mengutamakan manusia