Mengendarai mobil di tanjakan memang tidak mudah. Apalagi jika mobil yang Anda bawa memiliki transmisi otomatis. Anda membutuhkan perawatan dan pengalaman yang tepat.
Cara Mengemudi Mobil Matic Di Tanjakan Dan Turunan
Namun, ternyata hanya sedikit orang yang benar-benar tahu cara mengendarai mobil matic di tanjakan. Akibatnya pasti fatal. Beberapa mobil mengalami kerusakan karena tidak cukup kuat untuk menanjak, dan beberapa mobil remnya dilepas.
Untuk kendaraan dengan transmisi manual, pengemudi menurunkan gigi saat kondisi jalan menanjak. Kasing ini dirancang untuk mendapatkan lebih banyak torsi dan gaya serta lebih ringan saat Anda melintasi lereng. Tapi bagaimana jika mobil kita memiliki transmisi otomatis atau otomatis?
Dalam kasus mobil matic, meski throttle ditekan, tenaga mesin terasa lemah di jalur menanjak. Kondisi ini diperparah hanya jika kemiringannya terlalu curam. Oleh karena itu, ada beberapa peringatan yang perlu dipahami oleh pengemudi.
Reaksi dan kurangnya reaksi mobil memiliki pengaruh besar pada bagaimana mobil otomatis dikendarai. Anda harus menguasai terlebih dahulu:
- Mode pemutaran
- lembaga
- Fungsi yang disediakan
Ada beberapa jenis mobil matic, ada yang bertransmisi S (sports), dan ada yang tidak.
Jika mobil Anda sudah dilengkapi dengan mode S, tetapi memilih untuk menggunakan transmisi D, mobil biasanya sangat tidak responsif dan menghabiskan tenaga saat menanjak. Ada hal lain yang perlu diingat dengan mobil matic saat berkendara menanjak.
Pahami ini terlebih dahulu sebelum memahami cara menangani mobil di lereng tambahan. Mobil matic memiliki tiga mode transmisi saat mobil berjalan.
- Transmisi D
Berjalan di tempat yang datar dan mulus
- Transmisi D2 atau 2
Di jalan gunung dan off-road
- Transmisi 1 atau L
Untuk maju di gigi pertama mobil dengan transmisi manual di jalan curam dan sekolah menengah
Saat menggunakan rute ini, pastikan gigi berada di posisi “2” atau “L”. Dalam situasi ini, mobil naik dengan mudah dan mengkonsumsi daya yang cukup. Ini karena bobot beban mesin bertambah saat benar-benar menanjak. Untuk mengatasi hal ini, transmisi harus dalam posisi “2” atau “L”.
Jika posisi gigi selain dari dua di atas, mesin akan menghasilkan lebih sedikit tenaga dan kendaraan akan tampak tidak dapat mengkonsumsi tenaga. Pengemudi kemudian memprediksi hal ini dengan menekan gas dan perpindahan gigi secara otomatis.
Jika pengemudi tidak terbiasa, kondisi seperti itu bisa menimbulkan sensasi kepanikan. Pada mobil matic, transmisi dapat berpindah dengan sendirinya, tanpa harus menunggu pengemudi bergerak.
Berdasarkan hal di atas, kecepatan kendaraan dan pedal akselerator mempengaruhi perpindahan gigi. Jadi ketika Anda benar-benar menanjak dan menurun, masukkan gigi Anda di “2” atau “L”. Segera setelah mengatasi kondisi mendadak tersebut, pindahkan gigi ke posisi “D”. Hal ini untuk menghindari kerusakan mobil dengan transmisi otomatis.
Nah sudah tahu kan cara mengemudikan mobil matic yang benar dan benar saat mendaki tanjakan? Jika Anda masih memiliki pertanyaan, silakan tanyakan di bagian komentar di bawah.