PO Bima Utama Gebrakan Baru Di Jalur Blora Bawen Via Semarang
Source image : google.com

PO Bima Utama Gebrakan Baru Di Jalur Blora Bawen Via Semarang

Kutinggalkan Masjid Baitunnur di sisi barat alun-alun Blora, tempatku menumpang ‘break’ seturunnya dari armada Double Decker Garuda Mas. Kuciutkan langkah menuju area pujasera Koplakan, mencari keberadaan tukang ojek.
“Karangjati ya, Mas!” orderku pada satu yang beruntung.

PO Bima Utama Gebrakan Baru Di Jalur Blora Bawen Via Semarang

PO Bima Utama Gebrakan Baru Di Jalur Blora Bawen Via Semarang
Source image : https://web.facebook.com/didik.edhi.5
Maklum, bus-bus ‘tuyul’ jurusan Blora-Rembang tak diizinkan melintas di tengah kota, so…aku suruh Bang Opang untuk menyongsongnya di ring terluar ke arah Rembang. Daerah Karangjati, disebutnya. Eh…tanpa dinyana, saat mengantri di lampu merah pertigaan Tempelan, melintas bus yang asing tak asing bagiku. Dia lah new comer di jalur Blora – Rembang – Semarang – Bawen.
PO Bima Utama Gebrakan Baru Di Jalur Blora Bawen Via Semarang
Source image : https://web.facebook.com/didik.edhi.5
Padahal Mas NL Pradana sempat berseloroh di status FB-ku semalam, “Turun Blora, Pak Didik!? Pendatang baru Bima Utama bisa jadi alternatif otw Sulang,” Based on fact, apa gangster PSIR Rembang itu punya ilmu weruh sakduruge winarah ya? Tahu sebelum kejadian? Kok jitu tebakannya. 😁
“Mas, kejar bus itu sampai dapat ya!” cambukku setengah memaksa. Bak koboi memainkan rodeo, Mas Ojek memacu motor Vixion untuk menggiring objek buruannku agar berhenti. Akhirnya kena trap juga karena dia memberisiki dengan rentetan klakson.
PO Bima Utama Gebrakan Baru Di Jalur Blora Bawen Via Semarang
Source image : https://web.facebook.com/didik.edhi.5
“Sulang saged, Mas?” tanyaku pada kenek. Dia mengangguk sembari membuka pintu.
Oalah…ini toh transporter yang trending di lokalan Blora-Rembang. Gumamku sejurus kemudian usai duduk di bangku baris kelima. Aku menyebutnya sih AC Lux, meminjam istilah bus Safari trayek Solo – Semarang. Seat bekonfigurasi 2-2, 45 total jumlahnya. Busa masih empuk, kulit pembungkus juga bersih.
Dilengkapi piranti pendingin udara yang cukup perform juga hembusannya. Tak salah ini ‘jalur kering’ dikasih fitur beginian!? Bayaran pira!?Β  Lalu aku perdengarkan saksama suara dapur pacu. Khas raungan mesin Hino. Jelas bukan usia muda, generasi AK3 tampaknya.
PO Bima Utama Gebrakan Baru Di Jalur Blora Bawen Via Semarang
Source image : https://web.facebook.com/didik.edhi.5
Di trek datar dan landai, cukup ngacir. Pembawaan juru helanya amat mendukung, trengginas, sat set sat set, dan bukan tipikal eman solar. Lima penumpang yang baru diraup tak membuatnya pelit menjambak potensi tenaga 190 PS. Royal banget…πŸ‘
But, kala mendaki tanjakan Songkel Mereng di kawasan Alas Mantingan, eks armada PO Dicky Putra itu kepayahan. Agak ngos ngosan. “Turun mana, Mas?” seorang wanita mendekat. Lho lho, kondekturnya sekaum dengan Maria Vania. Boljug juga ini buat pemikat jualan jasanya. πŸ‘
“Sulang berapa, Mbak?” tanyaku. Akankah dia mematok lebih mahal dari tarif bus mini yang mengenakan ongkos 15ribu dari Blora ke Sulang? Ataukah malah lebih murah meski dengan fasilitas ekstra. Dia membuka semacam primbon.
PO Bima Utama Gebrakan Baru Di Jalur Blora Bawen Via Semarang
Source image : https://web.facebook.com/didik.edhi.5
“Lima belas ribu, Mas,” jawabnya. Affordable fare! Dan yang bikin esipp, setiap penumpang dikarcis, menandakan tata operasional nan tertib, rapi dan transparan, terlepas sistem komisi ataukah setoran. Jujurly, kesan pertama begitu menggoda! πŸ‘
But, tak usah dikritisi atau dipolemikkan soal besaran tarif. Jangan di komparasi dengan jalur ramai dan banyak pemain. Jarak 25 kilo kok dihargai ‘sepuluh lebih lima’ ribu? Itu overprice! Begitu celoteh penggugatnya. Dulu, era 80-90 saat harga motor hanya mampu dijangkau kantong para Sultan, jalur Blora – Rembang – Semarang amat hidup dan nge-cuan.
Agung, Semar Agung, Patmo, Ria, Usaha Jaya, pernah merasakan legitnya kue sewa di koridor Jateng etan kidul itu. Tiap satu jam ada keberangkatan dari Terminal Cepu atau Terminal Jurnatan Semaramg, dari pagi hingga sore. Kini, ada yang sudi menggarap kembali dengan misi memudahkan masyarakat untuk bertransportasi seperti yang digalang oleh PO asal Mojolegi, Boyolali, ini, adalah ‘kenekatan’ yang layak disanjung puji serta diapresiasi tinggi. πŸ‘
PO Bima Utama Gebrakan Baru Di Jalur Blora Bawen Via Semarang
Source image : https://web.facebook.com/didik.edhi.5
Ngelen langgeng buatmu Bima Utama! 🀲
>>>
PO Bima Utama
AD 7076 OD
Hino AK8
‘Old’ Legacy – Laksana
AC Lux – Ekonomi Patas 😁
Kongifurasi 2-2 / 45 Seat
Blora – Rembang – Semarang – Bawen
Start : Blora @ 05.25
Finish : Sulang @ 06.00
Tarif : 15ribu
>>>
“Dari Blora jam 1/2 6 pagi, dari Bawen jam 1 siang,” Begitu share info dari si Mbakkaee… πŸ˜€
TRENDING :  PASAR LANGSUNG Kemunduran lain untuk penggemar Footsie