Masa mahasiswa adalah fase yang sangat berbeda dengan masa-masa sebelumnya di sekolah. Menjadi mahasiswa berarti memasuki kehidupan baru,kehidupan kampus yang penuh dinamika dan tantangan. Menjadi mahasiswa juga berarti akan ada banyak kesempatan dalam berbagai bidang sebagai saran aktualisasi diri. Bagi sebagian orang memasuki bangku perkuliahan bukanlah hal yang mudah. Memang ada beberapa fasilitas yang disediakan oleh Universitas untuk membantu mahasiswa dalam beradaptasi,tetapi mahasiswa juga dituntut untuk bersikap proaktif dalam menyesuaikan diri.
DAFTAR ISI
MAHASISWA BARU
Ketika baru menginjakan kaki di dunia kampus, umumnya mahasiswa memasang target ingin lulus tepat pada waktunya atau bahkan sebelum itu. Ukuran beberapa tahun waktu ideal untuk lulus biasanya berbeda-beda,tergantung masing-masing fakultas. Misalnya mahasiswa dari fakultas Ilmu sosial dan humaniora biasanya mempunyai target 4 tahun untuk menyelesaikan studinya. Namun, setelah mengetahui hiruk-pikuk dunia mahasiswa, tak sedikit yang meleset dari target awal. Penyebabnya bisa berbagai hal, mulai dari kegiatan organisasi yang cukup menyita waktu sampai ingin mencari pengalaman sebelum lulus.
LULUS CEPAT
Sebagian mahasiswa memilih lulus lebih cepat dengan IPK yang maksimal atau memuaskan. Jika ada pilihan, pilih lulus cepat tapi juga expert di bidang kita karena mahasiswa mengutamakan mencari nilai tinggi di setiap mata kuliah. Sistem penilaian dibuat sebagai acuan bagi mahasiswa untuk berkompetensi dan berkompetisi untuk mendapatkan nilai terbaik.
Ada juga mahasiswa yang memilih lulus tepat waktu sesuai yang tercantum dalam buku panduan akademik dan memaksimalkan pencarian pengalaman di masa studinya. Penguasaan materi tentu dapat diselesaiakan sesuai waktu yang telah ditentukan fakultas.
Banyak faktor yang menyebabkan mahasiswa ingin lulus cepat,salah satunya adalah faktor keuangan seperti biaya hidup di kota mahasiswa tersebut kuliah dan mahalnya biaya pendidikan yang naik setiap tahunnya. Lulus lama tapi aktif dalam organisasi bukan berarti dan jaminan bahwa dia menguasai bidangnya. Menimba pengalaman sebanyak-banyaknya memang penting tetapi lulus cepat atau tepat waktu tetap harus menjadi prioritas. Meskipun tidak selalu,lulus cepat akan memberikan lebih banyak peluang untuk cepat mendapatkan pekerjaan serta bisa mengejar target hidup yang lain.
UKURAN LULUS BAIK
Lulus dengan baik tidak selalu identik dengan lulus cepat. Semua tergantung tujuan yang ingin dicapai oleh tiap individu. Setiap orang memilik penafsiran masing-masing tentang ukuran lulus, secara angka lulus dengan IPK 3,50 dianggap baik. Namun, definisi baik tak harus berarti berprestasi dalam bidang akademik saja,melainkan juga diluar bidang itu misalnya berprestasi di organisasi atau olahraga atau kewirausahaan. Mahasiswa dapat dikatakan lulus dengan baik jika mempunyai etika akademik yang dengan parameter berdasarkan nilai IPK dan etika sosial yang memili parameter bisa diterima di masyarakat dengan kemanfaatan ilmunya.
Lulus dalam jangka waktu yang panjang jika diimbangi dengan prestasi di bidang lain tentu bukan masalah. Selain penguasaan akademik mahasiswa juga dituntut untuk memperkuat soft skill semasa kuliah. Banyak orang yang lulus cepat dengan IPK tinggi namun setelah lulus tidak bisa apa-apa,tidak diterima di dunia kerja karena tidak memiliki kemampuan yang capable dari sisi soft skill.
Kuliah tidak hanya belajar tapi harus aktif juga di organisasi, kelompok studi, dsb. Bagian ini sama pentingnya karena melalui hal tersebut kapasitas kita akan terbangun. Mahasiswa memang perlu menambah pengalaman penunjang ilmu profesinya di masa yang akan datang,akan tetapi study oriented tetap harus menjadi fokus kegiatan mahasiswa karena tujuan kita adalah belajar. Banyak perusahaan pencari kerja tak hanya menargetkan karyawan dengan IPK tertentu tapi juga memiliki pengalaman kerja yang memadai.
BUKAN HAL MUDAH
Jalan menuju kelulusan bukan hal yang mudah. Syarat untuk lulus S1 adalah lulus skripsi. Kalau ingin lulus cepat dan menonjol dalam bidang akademik,maka skripsi harus dicicil sedini mungkin. Padahal banyak mahasiswa yang menganggap skripsi sebagai momok yang menakutkan. Jika skripsi dianggap sebagai beban maka akan butuh waktu lama untuk menyelesaikannya. Agar tidak menjenuhkan , skripsi harus direncanakan dengan matang sehingga kita dapat menikmati proses pengerjaannya. Rata-rata mahasiswa yang jenuh saat pengerjaan skripsi antara lain karena stagnan tidak tahu ujung tulisannya, organisasi sudah selesai, sementara teman seangkatan sudah sibuk dengan urusannya masing-masing.
Agar dapat lulus dengan baik mahasiswa dapat menerapkan manajemen peran. Langkah pertama adalah menentukan GOAL yang ingin dicapai kita sebagai mahasiswa. Selanjutnya menentukan peran utama, peran tidak utama dan peran yang tidak sama sekali tidak utama bagi mahasiswa. Kemudian cermati aktivitas apa saja yang dapat mendukung tiap peran tersebut. Buat skala prioritas untuk aktivitas tersebut.
Lulus dengan cepat maupun lama merupakan pilihan,tidak ada yang salah dari keduanya. Permasalahan utama sebenarnya bukan terletak pada kelulusan itu sendiri tetapi apa yang akan dilakukan setelah lulus. Tujuan kuliah bukan semata-mata demi mendapat gelar atau Ijazah, melainkan ilmu yang dapat diaplikasikan di masyarakat. Hasil yang baik merupakan efek dari proses yang baik dan parameter kesuksesan dapat dilihat dari setiap prosesnya.
Tantangan mahasiswa secara umum yaitu adanya ekspektasi yang tinggi dari masyarakat bahwa mahasiswa itu intelektual muda yang artinya diharapakan dapat berfikir analitis serta menyadari bahwa proses yang dilakukan adalah mengembangkan diri,bukan berkembang dengan sendirinya. Mahasiswa sebagai bagian dari keluarga besar civitas akademika universitas memiliki tugas dan tanggung jawab dalam menjunjung tinggi almamater baik di dunia nyata maupun dunia maya. Mahasiswa, dosen, dan alumni adalah ujung tombak cerminan dari kualitas dari suatu institusi pendidikan.
Suatu hari ketika senggang dan iseng,aku membuka sebuah album foto seorang sahabat. Ada sesuatu yang menggelitik di dalam album foto tersebut. Salah seorang teman memakai kaos “TUHAN BERSAMA MAHASISWA TINGKAT AKHIR”. Sebagai seorang mahasiswa kita tentu tahu bahwa untuk lulus dari kampus tercinta ini kita harus menyelesaiakan “tugas suci” bernama Skripsi atau Tugas Akhir (khusus Teknik). Tidak jarang “tugas suci” ini membuat kita mengidap insomnia tahap akut, stress tingkat tinggi dan psikosomatis yang tak henti-henti.
Aku telah merasakan bagaimana tidak enaknya menjadi mahasiswa tingkat akhir. Biar dikata enak karena tidak ada kelas dan bisa pergi sesuka hati serta tidak harus ke kampus setiap hari, tetapi posisi ini tidak menyenangkan. Terkadang pergi ke suatu tempat untuk mencari ide-ide segar untuk menyelesaikan “tugas suci” tersebut.
Perasaan rindu dengan kegiatan kuliah kerap menyeruak di tengah proses penyelesaian bab demi bab skripsi. Terlebih ketika jika melihat teman-teman satu demi satu mulai meninggalkan kota setelah pesta besar bernama WISUDA.
Pertanyaan demi pertanyaan seperti “Sudah sampai Bab berapa?”,”kapan pendadaran?”,”kapan wisuda?” terkadang menghantui setiap hari. Aku menyebut ini sebagai tekanan sosial. Apalagi bila kita mutung dengan skripsi atau tugas akhir sehingga tekanan ini semakin besar dirasakan. Sempat orang tua menanyakan kapan aku lulus sebab anak tetangga dan anak teman orang tua yang sebaya dengan aku kabarnya sudah mau lulus. Kadang aku Cuma bisa “ngeles”.
Seringkali kita melupakan faktor di luar kontrol kita yang dapat membuat skripsi tertunda. Sudah menyelesaikan skripsi tetapi dosen tidak dapat meng-acc karena sedang di Luar Negeri atau luar kota bisa membuat kita terlambat beberapa bulan untuk di wisuda. Faktor tekun, disiplin, dan berdedikasi pada skripsi atau tugas akhir menjadi sia-sia ketika keberuntungan tidak berpihak kepada kita. Disinilah kekuatan Allah dibutuhkan.
Kita mungkin akan merasakan tidak akan pernah menyelesaikan skripsi tepat waktu,sempat merasa tidak berguna sebab mungkin teman-teman seangkatan yang lain sudah banyak yang lulus. Ditambah lagi teman dekat sudah tidak lagi di kota tempat kita menimba ilmu. Pasti ada rasa GALAU dan tidak memiliki tempat untuk mengadu. Bila semua usaha sudah dicoba dan belum membuahkan hasil yang memuaskan,jalan terakhir adalah dengan pendekatan spiritual.
SEMOGA KITA BISA LULUS DENGAN TEPAT WAKTU DAN KOMPETEN SERTA MENGUASAI BIDANG KITA MASING-MASING