Pengaruh Media Sosial terhadap Perkembangan Siswa Oleh Joko Santoso, S.Pd.,Gr

 Joko Santoso, S.Pd.,Gr

Guru SMP Negeri 2 Andong

 Perkembangan teknologi digital telah membawa perubahan besar dalam kehidupan manusia, terutama di kalangan pelajar. Salah satu bentuk kemajuan tersebut adalah munculnya berbagai platform media sosial seperti Instagram, TikTok, Facebook, dan X (Twitter). Media sosial kini menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari siswa, baik untuk hiburan, berinteraksi, maupun mencari informasi. Namun, di balik manfaatnya, media sosial juga memiliki pengaruh yang signifikan terhadap perkembangan siswa, baik dari segi positif maupun negatif.

Pengaruh Positif

Media sosial dapat menjadi sarana yang bermanfaat dalam menunjang perkembangan pengetahuan dan kreativitas siswa. Melalui media sosial, siswa dapat memperoleh informasi terbaru tentang pelajaran, lomba, beasiswa, hingga berita pendidikan. Banyak juga konten edukatif yang membantu siswa belajar dengan cara yang lebih menarik dan interaktif. Selain itu, media sosial memberi ruang bagi siswa untuk mengembangkan kreativitas, misalnya dengan membuat konten yang positif, seperti video pembelajaran, karya seni, atau tulisan inspiratif.

Di sisi sosial, media sosial membantu siswa menjalin hubungan dan kerja sama dengan teman sebaya dari berbagai daerah. Hal ini dapat memperluas wawasan, meningkatkan kemampuan komunikasi, serta menumbuhkan rasa percaya diri dalam berinteraksi dengan orang lain.

Pengaruh Negatif

Meski demikian, penggunaan media sosial yang berlebihan dapat menimbulkan dampak negatif terhadap perkembangan siswa. Salah satunya adalah menurunnya konsentrasi belajar. Banyak siswa yang lebih sibuk membuka media sosial daripada fokus pada pelajaran. Hal ini bisa menyebabkan prestasi akademik menurun.

Selain itu, media sosial juga dapat memicu perilaku tidak sehat, seperti kecanduan, cyberbullying, serta menurunnya kemampuan bersosialisasi secara langsung. Siswa yang terlalu sering bermain media sosial cenderung lebih suka berinteraksi di dunia maya dibandingkan di dunia nyata. Tak jarang, mereka juga terpengaruh oleh tren negatif, gaya hidup konsumtif, dan perbandingan sosial yang membuat mereka kurang percaya diri.

Kesimpulan

Media sosial memiliki dua sisi yang berbeda: dapat menjadi sarana belajar dan pengembangan diri jika digunakan secara bijak, tetapi juga dapat menghambat perkembangan siswa jika digunakan tanpa kontrol. Oleh karena itu, peran orang tua dan guru sangat penting dalam mengarahkan siswa agar menggunakan media sosial secara positif. Siswa juga harus memiliki kesadaran diri untuk membatasi waktu bermain media sosial agar tidak mengganggu belajar dan perkembangan pribadinya.

Dengan penggunaan yang cerdas dan bertanggung jawab, media sosial dapat menjadi alat yang membantu siswa berkembang menjadi generasi yang kreatif, berpengetahuan luas, dan berakhlak baik di era digital.