Boyolali. Persoalan limbah produk sekali pakai, termasuk pembalut wanita, masih menjadi tantangan serius bagi lingkungan di Indonesia. Di sisi lain, isu kesehatan reproduksi perempuan juga semakin mendapat perhatian. Di tengah dua persoalan tersebut, sebuah usaha mikro asal Boyolali, Jawa Tengah, Ind@health, menghadirkan pembalut kain cuci ulang sebagai alternatif yang dinilai lebih aman bagi kesehatan dan lebih ramah lingkungan.
Ind@health didirikan pada 2016 oleh Indah Riyanti dan beroperasi dari Duwet RT 18 RW 08, Kecamatan Andong, Kabupaten Boyolali. Sejak awal berdiri, usaha ini berfokus pada produksi pembalut kain yang dapat digunakan berulang kali, berbeda dengan pembalut sekali pakai yang umumnya mengandung bahan kimia dan plastik.
Menurut Indah Riyanti, pembalut kain menawarkan manfaat ganda. Dari sisi kesehatan, pembalut kain tidak mengandung zat kimia tambahan yang berpotensi menyebabkan iritasi pada kulit sensitif. Dari sisi lingkungan, produk ini membantu mengurangi timbulan sampah pembalut yang sulit terurai dan kerap berakhir di tempat pembuangan akhir maupun perairan.
“Pembalut kain bisa menjadi pilihan bagi perempuan yang ingin lebih peduli terhadap kesehatan dirinya sekaligus lingkungan. Produk ini bisa dicuci dan digunakan kembali, sehingga mengurangi limbah,” ujar Indah saat ditemui di Boyolali.
Ia menuturkan, kesadaran masyarakat terhadap dampak lingkungan dari pembalut sekali pakai mulai tumbuh, meski belum merata. Karena itu, selain memproduksi pembalut kain, Ind@health juga berupaya memberikan edukasi sederhana kepada konsumen mengenai cara penggunaan dan perawatan produk agar tetap higienis dan nyaman digunakan.
Ind@health mengusung slogan “Go Green for Indonesia” sebagai bentuk komitmen terhadap gerakan ramah lingkungan. Slogan ini, menurut Indah, bukan sekadar jargon, tetapi menjadi landasan dalam menjalankan usaha, mulai dari pemilihan bahan hingga proses produksi yang dilakukan secara sederhana dan bertanggung jawab.
Produk pembalut kain Ind@health dibuat dari bahan kain pilihan yang lembut dan memiliki daya serap baik. Selain itu, desainnya disesuaikan agar nyaman digunakan dalam aktivitas sehari-hari. Dengan harga yang relatif terjangkau, produk ini diharapkan dapat diakses oleh berbagai lapisan masyarakat, termasuk perempuan di wilayah pedesaan.
Meski belum memanfaatkan media sosial dan situs web sebagai sarana promosi, Ind@health tetap bertahan dan berkembang melalui pemasaran langsung dan rekomendasi dari pelanggan ke pelanggan. Selama hampir satu dekade beroperasi, usaha ini mengandalkan kepercayaan konsumen sebagai modal utama keberlanjutan usaha.
Indah mengakui, tantangan terbesar yang dihadapi adalah mengubah kebiasaan masyarakat yang sudah lama bergantung pada pembalut sekali pakai. Namun, ia optimistis bahwa dengan meningkatnya literasi kesehatan dan lingkungan, penggunaan pembalut kain akan semakin diterima.
Ke depan, Ind@health berencana memperluas jangkauan distribusi sekaligus meningkatkan kegiatan edukasi, khususnya kepada perempuan muda dan komunitas ibu rumah tangga. Indah juga membuka peluang kerja sama dengan komunitas perempuan, pegiat lingkungan, dan lembaga pendidikan untuk memperkenalkan pembalut kain sebagai bagian dari gaya hidup berkelanjutan.
Dengan langkah tersebut, Ind@health diharapkan tidak hanya menjadi pelaku usaha, tetapi juga agen perubahan di tingkat lokal dalam mendorong perilaku konsumsi yang lebih bertanggung jawab.
Masyarakat yang ingin memperoleh informasi lebih lanjut mengenai produk Ind@health dapat menghubungi 0857-0234-4488.
.jpeg)
.jpeg)
