l
Latar belakang pelatihan didasarkan pada transformasi digital yang pesat, sehingga menuntut guru PAUD untuk memiliki keterampilan komunikasi digital yang mumpuni. Sebanyak 20 guru dan dipimpin oleh Dr. Upik Elok Endang Rasmani, M.Pd., sebagai ketua tim pengabdi. Ia didampingi dosen-dosen dari Program Studi (Prodi) Pendidikan Guru (PG) PAUD Fakultas Keguruan dan Pendidikan (FKIP) UNS. Para peserta mendapatkan pembekalan materi terkait karakteristik generasi milenial dan Z, etika komunikasi digital, serta praktik pemanfaatan berbagai platform komunikasi daring.
Pelatihan hadir untuk menjawab tantangan yang dihadapi para guru PAUD dalam berinteraksi dengan orang tua murid generasi baru. Generasi milenial dan Z memiliki gaya komunikasi yang cepat, ringkas, dan berbasis digital. Namun, guru PAUD senior umumnya belum terbiasa menggunakan media digital secara optimal.
Di TK Aisyiyah Joyosuran misalnya, banyak guru belum familiar dengan WhatsApp sebagai sarana menyampaikan informasi resmi. Hal ini dapat menimbulkan miskomunikasi antara sekolah dan orang tua murid. Padahal, hubungan yang baik antara guru dan keluarga sangat penting dalam mendukung tumbuh kembang anak.
Melalui pelatihan ini, peserta belajar memahami ekspektasi orang tua muda, menyusun pesan yang santun dan efektif, serta menggunakan media digital secara profesional. Salah satu metode yang digunakan adalah simulasi studi kasus. Guru diajak mempraktikkan langsung teknik komunikasi digital yang sesuai dengan situasi nyata di lingkungan PAUD.
“Tujuan pelatihan ini bukan hanya memberi pengetahuan, tetapi membangun kesadaran bahwa guru juga perlu menjadi komunikator yang luwes dan adaptif dalam era digital. Komunikasi yang efektif adalah kunci utama menjalin kepercayaan dengan orang tua murid,” ujar Dr. Upik.
Kegiatan ini juga mendukung pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya pada poin keempat mengenai pendidikan berkualitas. Selain itu, kegiatan ini didanai melalui skema hibah Non-APBN yang difasilitasi Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM) UNS. Pelatihan ini menjadi salah satu bentuk kontribusi aktif UNS dalam penguatan kapasitas tenaga pendidik di masyarakat.
Antusiasme guru sangat tinggi selama kegiatan berlangsung. Banyak guru merasa terbantu dan lebih percaya diri menggunakan media digital dalam menjalin komunikasi. Kepala TK Aisyiyah Joyosuran, Robingah, S.Pd., menyatakan bahwa pelatihan ini membuka wawasan baru bagi guru-guru di sekolahnya. Ia juga berharap pelatihan serupa dapat diberikan ke lebih banyak sekolah PAUD, khususnya yang menghadapi tantangan komunikasi digital seperti lembaganya.
“Saya merasa sangat terbantu. Kini saya dan rekan-rekan guru menjadi lebih paham cara berkomunikasi secara digital dengan orang tua. Tidak hanya soal aplikasi yang digunakan, tapi juga bagaimana menyampaikan informasi secara santun, tepat sasaran, dan membangun hubungan yang baik,” ungkapnya dengan semangat.
Ke depan, tim RG Manajemen PAUD UNS berencana menyusun modul atau panduan praktis komunikasi digital bagi guru PAUD. Modul tersebut akan dikembangkan dalam bentuk e-book yang bisa diakses secara terbuka. Selain itu, tim juga akan melakukan monitoring untuk melihat efektivitas pelatihan dalam praktik nyata di sekolah mitra.
“Komitmen kami adalah mendampingi guru-guru PAUD agar siap menghadapi tantangan zaman. Transformasi digital dalam pendidikan tidak boleh meninggalkan siapa pun, termasuk guru senior. Justru mereka harus menjadi pelopor dalam membangun komunikasi yang sehat dan terbuka dengan orang tua,” tegas Dr. Upik di akhir sesi.
Melalui kegiatan ini, UNS menunjukkan komitmennya dalam memperkuat peran perguruan tinggi sebagai agen perubahan di masyarakat. Dengan mendampingi guru PAUD menghadapi tantangan zaman, UNS berperan aktif mewujudkan pendidikan yang inklusif dan adaptif.
Pelatihan ini membuktikan bahwa penguatan kapasitas guru, jika dilakukan dengan pendekatan tepat, mampu menjembatani kesenjangan generasi dalam dunia pendidikan. Komunikasi digital yang efektif menjadi bekal penting bagi guru PAUD untuk membangun kepercayaan, kolaborasi, dan pendidikan yang berkualitas bagi anak usia dini.