Bangun Soliditas, ASKUI PTMA Gelar Diskusi Strategis dan Trip Kebersamaan di Karanganyar
SURAKARTA – Asosiasi Kantor Urusan Internasional Perguruan Tinggi Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah (ASKUI PTMA) menggelar pertemuan untuk membahas berbagai rencana strategis pengembangan kerja sama internasional antar-PTMA. Kegiatan yang berlangsung selama tiga hari ini (20-22 Oktober 2025) diikuti oleh para kepala dan staf Kantor Urusan Internasional (KUI) dari berbagai Universitas Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah di Indonesia.
Pertemuan ini menjadi ajang berbagi pengalaman, merumuskan arah kerja ASKUI ke depan, serta memperkuat sinergi antarperguruan tinggi dalam menghadapi tantangan globalisasi pendidikan tinggi.
Ketua ASKUI PTMA periode 2025-2027 Dr. Aidil Syah Putra,M.Pd., menyebut ada beberapa strategi yang akan dilaksanakan, yaitu pertama merangkul kembali PTMA yang belum tercantum dalam database ASKUI PTMA. Ia juga akan melanjutkan program Big Data yang sebelumnya telah dalam proses. Lalu aspirasi-aspirasi dari anggota ASKUI PTMA tidak lupa dihimpun terutama masalah akreditasi.
Usai pelantikan kepengurusan baru dan diskusi penyusunan program stratgeis, para peserta melanjutkan agenda dengan trip adventure di Kemuning, Karanganyar, sebagai bentuk relaksasi dan penguatan kebersamaan. Kegiatan tersebut diisi dengan aktivitas ringan seperti jeep adventure dan berkunjung ke Candi Cetho.
"Kegiatan gathering yang dilakukan pada hari ketiga, kemudiannya itu untuk membawa kesekompakan kepada teman-teman yang belum dekat, makin mendekat, yang menjauh makin mendekat, seperti itu," ungkapnya.
Ia berharap, ASKUI PTMA ke depannya akan lebih banyak lagi kampus yang menjalankan program internasionalisasi sehingga PTMA yang terakreditasi Unggul akan meningkat pula.
Sementara itu, Kasubdit Hospitalitas DRKUI UMS Wijianto, S.T., M.Eng.Sc., menyebut ASKUI PTMA menjadi wadah mempererat kerjasama antar PTMA di Indonesia. UMS sebagai salah satu anak dari Muhammadiyah, merasa memiliki tanggung jawab untuk membimbing kampus lain terkait internasionalisasi.
"Tentunya akan menjadi motivasi bagi universitas lain untuk mendapatkan hal yang sama. Karena selain itu juga UMS pernah juga memberikan bimbingan atau mentor kepada PTMA lain agar bisa mendatangkan mahasiswa misalkan dari beasiswa KNB, dari TIAS dan sebagainya," ujarnya.
Wiji berharap, perkumpulan ini menjadi wadah bagi PTMA se-Indonesia untuk memajukan Muhammadiyah. Dia juga ingin, ke depannya UMS juga lebih berperan aktif menjadi percontohan dalam manajemen dan mengelola mahasiswa asing dan internasionalisasi lainnya. (Maysali/Humas)