SOLO - Tim Mahasiswa Ilmu Komunikasi Fakultas Komunikasi dan Informatika (FKI) Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) menyelenggarakan program edukasi pra-nikah. kegiatan yang bertajuk Before Marriage Talk, berlangsung pada Minggu (21/12/2025) di Gedung J Seminar 2 Surakarta.
Kegiatan yang dilaksanakan secara hybrid ini diikuti sekitar 127 peserta yang terdiri atas mahasiswa dan masyarakat umum, sebagai upaya meningkatkan literasi pra-nikah bagi Generasi Z berbasis nilai-nilai Islam.
Sarah Zartika mengungkapkan bahwa kegiatan ini dilatarbelakangi oleh meningkatnya kegelisahan generasi muda terhadap pernikahan, seiring maraknya narasi “marriage is scary” di media sosial. Melalui Before Marriage Talk, peserta diajak memahami pernikahan tidak hanya sebagai ikatan sosial, tetapi juga sebagai proses ibadah yang memerlukan kesiapan mental, spiritual, dan emosional.
“Pelaksanaan kegiatan turut didukung melalui kolaborasi dengan Kementerian Agama Kota Surakarta. Sinergi tersebut menghadirkan penguatan materi pra-nikah yang selaras dengan ketentuan syariat Islam, sekaligus mencerminkan kolaborasi antara mahasiswa UMS dan lembaga keagamaan dalam memberikan edukasi yang kontekstual dan aplikatif bagi generasi muda,” papar Sarah, Rabu (31/12).
Melalui penyelenggaraan Before Marriage Talk, tim mahasiswa Ilmu Komunikasi FKI UMS berharap kegiatan ini dapat memberikan kontribusi nyata dalam meningkatkan literasi pra-nikah di kalangan mahasiswa dan generasi muda. Kegiatan ini sekaligus menjadi wujud peran aktif mahasiswa UMS sebagai agen perubahan dan edukasi yang responsif terhadap isu-isu sosial kontemporer.
Mengusung tema “Marriage it’s not scary, it’s a lot story”, kegiatan ini menghadirkan dua narasumber, yakni Ustadz Geza Septriyandi, Ketua Yayasan Mateen Asykar Syauqillah, serta Sofyan Madiu, B.A (Hons), M.Th.I, Penghulu KUA Pasarkliwon Kota Surakarta sekaligus perwakilan Kementerian Agama Kota Surakarta. Keduanya menyampaikan materi seputar kesiapan mental dan spiritual, serta berbagai aspek penting yang perlu dipersiapkan sebelum memasuki kehidupan berumah tangga.
Dalam sesi diskusi, salah satu peserta mengungkapkan kegelisahannya terkait rasa takut untuk menikah. Ia menanyakan bagaimana cara menyikapi ketakutan tersebut selain mempersiapkan kesehatan mental, finansial, dan pengetahuan.
Menanggapi pertanyaan tersebut, Ustadz Geza menekankan pentingnya fondasi spiritual dalam menghadapi ketakutan menikah. “Kunci utamanya adalah membiasakan diri untuk bersyukur dan menumbuhkan cinta kepada Allah di atas cinta kepada makhluk. Ketika keyakinan kepada Allah kuat, rasa takut itu akan lebih mudah dikelola,” jelasnya.
Ia juga mengingatkan bahwa pernikahan merupakan ajaran yang dianjurkan dalam Islam.
“Rasulullah SAW bersabda bahwa menikah adalah sunnah beliau. Jika pernikahan dijalani dengan niat yang baik dan penuh keyakinan, insyaallah Allah akan menolong dan memberikan yang terbaik,” tambahnya.
/ nasional
Tepis Narasi "Marriage is Scary", Mahasiswa Ilmu Komunikasi UMS Gelar Edukasi Pra-Nikah Berbasis Islam
Tepis Narasi "Marriage is Scary", Mahasiswa Ilmu Komunikasi UMS Gelar Edukasi Pra-Nikah Berbasis Islam
liputan
Last Updated
2025-12-31T12:51:31Z
Para peserta mengikuti program edukasi pra-nikah yang digelar Tim Mahasiswa FKI UMS. Foto: Ist.
Komentar
Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE. #JernihBerkomentar
Terkini
Ads 2
Postingan Populer
Ads
